Purwodadi, 28 Oktober 2025 – Prestasi luar biasa diukir oleh Palang Merah Remaja (PMR) Mula SD
Negeri 4 Karangrayung. Tim berhasil meraih Juara 1 Lomba Pertolongan
Pertama dalam ajang bergengsi Olimpiade PMR Mula SD/MI Se-Kabupaten
Grobogan Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Grobogan.
Perjuangan Berat dalam Tiga Tahap Lomba
Kemenangan ini diraih melalui serangkaian tahapan lomba yang ketat dan menguji kemampuan para anggota PMR. Olimpiade ini dirancang untuk mengimplementasikan Tri Bhakti PMR, yakni
- Meningkatkan keterampilan hidup sehat
- Berkarya dan berbakti di masyarakat
- Mempererat persahabatan nasional maupun internasional
Salah satu cabang lomba, yakni Lomba Praktik Pertolongan Pertama (PP) berhasil ditaklukkan oleh perwakilan SD Negeri 4 Karangrayung. Tim terdiri dari ananda Banyuti Lanang, Malvin Bastian Saputra, dan Azriel Ibrahim Pasha yang merupakan siswa kelas 5. Adapun sistematika lomba yang harus dilalui oleh tim SD Negeri 4
Karangrayung meliputi tiga babak utama:
- Babak
Penyisihan: Peserta diuji
dengan 50 soal pilihan ganda yang menguji pemahaman teoritis
tentang kepalangmerahan dan kesehatan.
- Babak
Semifinal: Lomba
dilanjutkan dengan tantangan 10 soal esai yang menuntut pemikiran
kritis dan kemampuan menjelaskan konsep secara mendalam.
- Babak
Final: Puncak kompetisi,
di mana peserta harus
secara langsung dan terampil menangani simulasi korban yang mengalami
luka lecet sesuai standar prosedur PMI.
Latihan Intensif 10 Hari, Hasilnya Membanggakan
Keberhasilan meraih Juara 1 dalam Babak Final Lomba Praktik Pertolongan Pertama adalah bukti nyata dari kedisiplinan dan semangat belajar tinggi. Tim PMR Mula dari SD Negeri 4 Karangrayung hanya memiliki waktu persiapan yang sangat singkat, yaitu 10 hari.
![]() |
| https://www.korwilcambidikkarangrayung.web.id/ |
Dalam waktu sesingkat itu, mereka harus berjuang keras untuk menghafal dan memahami materi pertolongan pertama PMR Mula yang mencakup materi pertolongan pertama, anatomi dan faal dasar, penilaian, cedera jaringan lunak dan luka bakar. Bahkan, demi memaksimalkan persiapan, waktu libur hari Minggu pun mereka gunakan untuk latihan bersama guru pembina.
Ibu Novia Dwi Astuti, S, Pd. selaku guru pembina mengatakan, 'Anak-anak menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Dengan waktu latihan yang sangat mepet, mereka rela mengorbankan waktu istirahat dan hari Minggu untuk berlatih. Semangat mau terus belajar inilah yang menjadikan mereka unggul, terutama saat babak praktik. Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan pantang menyerah. .
Apresiasi dari Kepala Sekolah
Keberhasilan ini disambut bangga oleh pihak sekolah. Kepala SD Negeri 4
Karangrayung memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian dan semangat para
siswanya.
Kami sangat bangga dengan pencapaian anak-anak. Kemenangan ini membuktikan bahwa semangat mau terus belajar dan berlatih dengan disiplin adalah kunci utama. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus berprestasi, tidak hanya di bidang akademik, tapi juga di kegiatan non-akademik, ujar Ibu Candra Firdinan Wibawawati, S.Pd.
Melalui Olimpiade ini, diharapkan lahir bibit-bibit relawan muda PMI yang cerdas, terampil, dan berkarakter, serta siap mendukung program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah masing-masing. SD Negeri 4 Karangrayung telah membuktikan diri sebagai pelopor dalam mewujudkan tujuan mulia tersebut.


Terima kasih atas kunjungan Anda