Momen Penting Konferensi PGRI Ranting IGTKI Karangrayung Masa Bhakti XXIII Tahun 2025-2030

0

Pada hari Rabu 3 Desember 2025, PGRI Ranting IGTKI Kecamatan Karangrayung menyelenggarakan Konferensi Masa Bakti XXIII Tahun 2025-2030. Acara ini merupakan forum tertinggi organisasi yang tidak hanya menjadi ajang pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya, tetapi juga momentum krusial untuk memilih pemimpin baru, mengevaluasi program kerja, dan merumuskan strategi pengembangan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) selama lima tahun ke depan.

Konferensi ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Kepala dan guru TK se-Kecamatan Karangrayung, serta tokoh-tokoh penting di bidang pendidikan.

Korwilcam Bidang Pendidikan Kec Karangrayung

Sambutan pembuka disampaikan oleh Bapak Agus Hery selaku Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Karangrayung, yang menggarisbawahi peran strategis guru TK dalam meletakkan fondasi pendidikan karakter dan kecerdasan anak.

"Ibu dan Bapak guru adalah arsitek masa depan. Di tangan andalah, pondasi emas anak-anak Indonesia dibentuk. Konferensi ini harus menjadi wadah untuk merefleksikan sejauh mana kita telah berhasil mencetak generasi pembelajar yang unggul," ujar Ka Korwilcam Karangrayung.

Beliau menekankan beberapa poin penting:

  • Peningkatan Kualitas Guru: Pentingnya melanjutkan program pelatihan dan sertifikasi untuk memastikan setiap guru memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan kurikulum dan psikologi anak.
  • Sinergi dan Kolaborasi: Mengajak PGRI Ranting IGTKI untuk terus bersinergi dengan Koordinator Wilayah Kecamatan dalam memajukan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara merata di seluruh desa.

Dukungan Penuh: Menegaskan komitmen Koordinator Wilayah Kecamatan untuk mendukung setiap program kerja IGTKI yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan mutu pendidikan.

Harapan, Evaluasi, dan Visi PGRI Cabang Karangrayung

[Nama Ketua PGRI Cabang Karangrayung], Ketua PGRI Cabang Karangrayung, memberikan pandangannya terkait kiprah IGTKI sebagai salah satu ranting terpenting.

📈 Evaluasi Kinerja (Masa Bakti Sebelumnya)

Ketua PGRI Cabang mengapresiasi kinerja IGTKI pada masa bakti sebelumnya, dengan sorotan pada:

  • Keaktifan Organisasi: Tingginya partisipasi dalam kegiatan PGRI Cabang dan provinsi.
  • Pencapaian Profesionalisme: Banyaknya guru IGTKI yang berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan meraih predikat guru penggerak.
  • Tantangan: Perlunya peningkatan kesejahteraan guru honorer dan pemerataan fasilitas belajar mengajar di TK-TK pinggiran.

💡 Harapan dan Visi (2025-2030)

Untuk masa bakti mendatang, Ketua PGRI Cabang berharap:

  1. Penguatan Karakter Guru: IGTKI harus menjadi pelopor dalam gerakan anti-perundungan dan inklusifitas di satuan pendidikan PAUD.
  2. Advokasi Kesejahteraan: Program kerja harus berfokus pada upaya advokasi yang konkret terkait status kepegawaian dan peningkatan insentif guru TK, berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

Inovasi Pembelajaran: Mendorong guru untuk mengadopsi metode pembelajaran yang berbasis teknologi dan bermain yang kreatif (play-based learning) untuk stimulasi holistik.

Fokus dan Arah Program Kerja PGRI Ranting IGTKI Karangrayung (2025-2030)

Ketua terpilih PGRI Ranting IGTKI Karangrayung, Bu Susi, menyampaikan pidato pertamanya yang memuat rencana dan arah program kerja selama lima tahun ke depan.

✅ Evaluasi Internal Ranting

Evaluasi internal menunjukkan bahwa meskipun Ranting IGTKI Karangrayung memiliki potensi SDM yang kuat, masih ada beberapa area yang perlu ditingkatkan:

  • Disparitas Kompetensi Digital: Kesenjangan penguasaan teknologi antara guru senior dan guru muda.
  • Penguatan Administrasi: Perlunya standarisasi dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

🗺️ Rencana Program Kerja Prioritas (2025-2030)

Program kerja Ranting IGTKI 2025-2030 dirumuskan dalam tiga pilar utama:

1. Pilar Peningkatan Profesionalisme (P2P)

  • Training of Trainers (ToT) Kurikulum Merdeka: Pelatihan intensif untuk guru inti di setiap gugus yang kemudian akan menularkan pengetahuannya ke guru lain.
  • Digital Literacy Workshop: Program pelatihan rutin untuk penguasaan aplikasi dasar seperti Ms. Office, pembuatan media pembelajaran interaktif, dan penggunaan platform belajar digital.
  • Gerakan "Satu Guru, Satu Karya": Mendorong setiap guru untuk menghasilkan minimal satu karya inovatif (APE, buku cerita, atau jurnal) setiap tahun.

2. Pilar Kesejahteraan dan Advokasi (PKA)

  • Pendataan Kesejahteraan: Melakukan pendataan akurat status dan gaji seluruh guru honorer/non-ASN untuk menjadi bahan advokasi kepada PGRI Cabang dan pemerintah daerah.
  • Pembentukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guru IGTKI: Unit usaha untuk memberikan akses permodalan yang mudah dan ringan bagi anggota.

3. Pilar Organisasi dan Kemitraan (POK)

  • Optimalisasi Media Sosial Ranting: Menggunakan platform digital untuk menyebarkan informasi dan praktik baik pendidikan.
  • Kerja Sama dengan Dunia Usaha/Industri: Menjalin kemitraan untuk mendapatkan bantuan dana atau fasilitas pendidikan bagi TK-TK yang membutuhkan.


Penutup: Komitmen untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Konferensi PGRI Ranting IGTKI Karangrayung Masa Bakti XXIII tahun 2025-2030 ini berakhir dengan menghasilkan kepengurusan baru yang solid dan program kerja yang terencana. Semangat "Bergerak Serentak, Wujudkan Karangrayung Cerdas Sejak Usia Dini" menjadi moto yang akan memandu langkah guru-guru TK di Karangrayung untuk lima tahun ke depan. Keberhasilan program-program ini akan sangat bergantung pada komitmen dan kolaborasi aktif dari semua pihak, dari guru, orang tua, hingga pemerintah daerah.


Posting Komentar

0Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda

Posting Komentar (0)